Sabtu, 16 November 2013

Proses Daur Ulang Air Limbah Domestik





Proses Daur Ulang Air Limbah Domestik

Bagaimana air limbah domestik diolah?
Ada banyak jenis pengolahan limbah, tetapi melihat gambar yang dimuat detikcom, sistem pengolahan limbah dengan metode lumpur aktif (activated sludge). Di seluruh dunia, ini adalah metode yang paling banyak digunakan untuk menangani limbah cair organik. Limbah cair organik berasal dari toilet dan dapur (restoran) dan karenanya mudah untuk diuraikan secara biologis.
Semuanya diolah di dalam instalasi yang disebut STP (Sewage Treatment Plant) atau sering disebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Jadi air limbah dari semua toilet, urinoir, dapur, wastafel, salon, laundry dialirkan ke STP sebelum airnya dibuang atau didaur ulang.
Di dalam instalasi ini, air limbah diolah dalam sebuah bak/kolam yang berisi lumpur aktif. Yang disebut lumpur itu sebenarnya adalah kumpulan bakteri dalam jumlah banyak sehingga membentuk suspensi kental di dalam air. Jika 1 liter air disaring dan dikeringkan, kita bisa mendapatkan 2-5 gram lumpur di mana 70% lumpur itu adalah koloni bakteri.
Koloni bakteri inilah yang saling berbagi tugas menguraikan limbah organik menjadi gas dan lumpur (yang tidak aktif) sehingga menghasilkan air yang dikatakan aman untuk dibuang ke lingkungan atau bila perlu diolah lebih lanjut.
Untuk membuang ke lingkungan pun, oleh otoritas lingkungan setempat (misalnya BPLHD DKI), menetapkan ada 8 indikator yang harus dipenuhi agar tidak mencemari lingkungan. Yaitu: Biochemical Oxygen Demand (BOD-5), Chemical Oxygen Demand (COD), pH, ammoniak, zat organic (permanganate), kandungan lemak, deterjen, padatan tersuspensi (Total Suspended Solids/TSS). Ajaibnya, sistem pengolahan lumpur aktif bisa langsung menurunkan 8 indikator tersebut sekaligus dalam waktu 6-24 jam.
 

Mendaur ulang
Untuk mengolah air dari hasil olahan STP/IPAL dibuatlah lagi instalasi tambahan yang disebut WTP (Water Treatment Plant). Instalasi ini mirip sebagaimana yang ada di PDAM dengan beberapa tambahan fitur sesuai dengan kebutuhan akhir yang akan digunakan.
Kalau hanya untuk menyiram tanaman, cukup menambahkan sistem penyaring pasir dan karbon (Sand & Carbon Filter). Sand filter untuk menjernihkan, carbon filter untuk menghilangkan bau dan warna.
Kalau untuk sistem pendingin ruangan gedung (cooling tower), ditambahkan lagi filter demineralisasi/softener untuk menghilangkan logam-logam terlarut (besi,mangan, kalsium) yang bisa membuat instalasi pendingin berkerak/berkarat. Kalau untuk menyiram toilet, ada yang sampai memasang sistem penyaring membrane (membrane filtration) untuk jenis ultrafiltrasi.
Membrane filtration adalah sistem pengolahan air kasta tertinggi dan termodern yang ada di dunia saat ini. Di pasaran kita mengenal dengan nama Mikro Filtrasi (MF), Ultra Filtrasi (UF) dan Reverse Osmosis (RO). Jadi kalau ingin langsung dipakai sebagaimana air bersih ditambahkan lagi sistem reverse osmosis.
Dengan semua tahapan proses itu, air hasil daur ulang dipastikan bersih.
Sekedar sebagai contoh, jika Anda memperhatikan sistem pemurnian air yang dijual oleh Unilever (Pureit). Mereka menggunakan kombinasi mikrofiltrasi, carbon aktif, ultrafiltrasi dan disinfektasi, sehingga menghasilkan air siap minum.
 


http://www.picgifs.com/graphics/t/thank-you/graphics-thank-you-506519.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar