Proses Daur Ulang Air Limbah Domestik
Bagaimana air limbah domestik diolah?
Ada banyak
jenis pengolahan limbah, tetapi melihat gambar yang dimuat detikcom, sistem
pengolahan limbah dengan metode lumpur aktif (activated sludge). Di seluruh dunia, ini adalah metode yang paling
banyak digunakan untuk menangani limbah cair organik. Limbah cair organik
berasal dari toilet dan dapur (restoran) dan karenanya mudah untuk diuraikan
secara biologis.
Semuanya diolah
di dalam instalasi yang disebut STP (Sewage Treatment Plant) atau sering
disebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Jadi air limbah dari semua
toilet, urinoir, dapur, wastafel, salon, laundry dialirkan ke STP sebelum
airnya dibuang atau didaur ulang.
Di dalam
instalasi ini, air limbah diolah dalam sebuah bak/kolam yang berisi lumpur
aktif. Yang disebut lumpur itu sebenarnya adalah kumpulan bakteri dalam jumlah
banyak sehingga membentuk suspensi kental di dalam air. Jika 1 liter air
disaring dan dikeringkan, kita bisa mendapatkan 2-5 gram lumpur di mana 70%
lumpur itu adalah koloni bakteri.
Koloni bakteri
inilah yang saling berbagi tugas menguraikan limbah organik menjadi gas dan
lumpur (yang tidak aktif) sehingga menghasilkan air yang dikatakan aman untuk
dibuang ke lingkungan atau bila perlu diolah lebih lanjut.
Untuk membuang
ke lingkungan pun, oleh otoritas lingkungan setempat (misalnya BPLHD DKI),
menetapkan ada 8 indikator yang harus dipenuhi agar tidak mencemari lingkungan.
Yaitu: Biochemical Oxygen Demand (BOD-5), Chemical Oxygen Demand (COD), pH,
ammoniak, zat organic (permanganate), kandungan lemak, deterjen, padatan
tersuspensi (Total Suspended Solids/TSS). Ajaibnya, sistem pengolahan lumpur
aktif bisa langsung menurunkan 8 indikator tersebut sekaligus dalam waktu 6-24
jam.
Mendaur ulang
Untuk mengolah
air dari hasil olahan STP/IPAL dibuatlah lagi instalasi tambahan yang disebut
WTP (Water Treatment Plant). Instalasi ini mirip sebagaimana yang ada di PDAM
dengan beberapa tambahan fitur sesuai dengan kebutuhan akhir yang akan
digunakan.
Kalau hanya
untuk menyiram tanaman, cukup menambahkan sistem penyaring pasir dan karbon
(Sand & Carbon Filter). Sand filter untuk menjernihkan, carbon filter untuk
menghilangkan bau dan warna.
Kalau untuk
sistem pendingin ruangan gedung (cooling tower), ditambahkan lagi filter
demineralisasi/softener untuk menghilangkan logam-logam terlarut (besi,mangan,
kalsium) yang bisa membuat instalasi pendingin berkerak/berkarat. Kalau untuk
menyiram toilet, ada yang sampai memasang sistem penyaring membrane (membrane
filtration) untuk jenis ultrafiltrasi.
Membrane
filtration adalah sistem pengolahan air kasta tertinggi dan termodern yang ada
di dunia saat ini. Di pasaran kita mengenal dengan nama Mikro Filtrasi (MF),
Ultra Filtrasi (UF) dan Reverse Osmosis (RO). Jadi kalau ingin langsung dipakai
sebagaimana air bersih ditambahkan lagi sistem reverse osmosis.
Dengan semua
tahapan proses itu, air hasil daur ulang dipastikan bersih.
Sekedar sebagai
contoh, jika Anda memperhatikan sistem pemurnian air yang dijual oleh Unilever
(Pureit). Mereka menggunakan kombinasi mikrofiltrasi, carbon aktif,
ultrafiltrasi dan disinfektasi, sehingga menghasilkan air siap minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar