proses daur ulang limbah kertas menjadi
kertas daur ulang
Secara umum,
proses pembuatan kertas daur ulang dilakukan secara manual atau
handmade melalui urut-urutan sebagai berikut :
Tahap 1 :
Kertas-kertas
bekas sebagai bahan baku harus dipilah dan diseleksi menurut jenisnya.
Secara umum, jenis kertas ini cukup dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok kertas HVS dan kelompok kertas koran. Kualitas hasil
kertas daur ulang dari bahan baku kertas HVS terlihat pada tampilannya
yang lebih putih dan bersih, lebih kuat, dan halus. Sedangkan kertas
daur ulang dari kertas koran biasanya terlihat suram dan kotor serta
kekuatan regangannya yang kurang baik.
Tahap 2
Bahan
baku kertas bekas yang telah dikelompokkan, kemudian dipotong-potong
dan direndam selama semalam. Perendaman ini bertujuan memudahkan pada
saat penghancuran kertas dengan menggunakan blender. Selain itu, dengan
direndam terlebih dahulu, dapat menambah usia investasi mesin blender
karena tidak akan cepat rusak. Dari hasil pengalaman, kualitas bubur
kertas antara yang direndam terlebih dahulu dengan yang tidak, tidak
jauh berbeda. Artinya, apabila permintaan kertas daur ulang cukup
mendesak, bahan baku kertas bekas bisa saja langsung dihancurkan tanpa
harus direndam terlebih dahulu.
Tahap 3
Kertas
bekas yang telah direndam kemudian dihancurkan dengan menggunakan alat
atau mesin blender. Tahap ini juga disebut tahap pemblenderan untuk
menghasilkan bubur kertas. Pada saat memblender, sebaiknya ditambahkan
atau dicampurkan air untuk memudahkan proses penghancuran bahan baku
kertas. Bubur kertas hasil blenderan ini sebaiknya ditampung dalam
tempat atau ember tersendiri. Hal ini untuk memudahkan dalam menakar
volume bubur kertas pada saat pencetakan. Dengan takaran bubur kertas
yang tepat dan kontinu akan dapat dihasilkan lembaran kertas daur ulang
yang berkualitas dan relatif seragam.
Tahap 4
Campurkan
bubur kertas ke dalam bak cetak yang berisi campuran air dan lem yang
telah disiapkan sebelumnya. Untuk menentukan perbandingan campuran
antara bubur kertas, air dan lem memang tidak ada patokan pasti. Untuk
menghasilkan kertas daur ulang yang tipis, volume bubur kertas tidak
perlu terlalu banyak. Namun kalau menghendaki kertas daur ulang agak
tebal, bisa ditambahkan bubur kertas sebanyak dua atau tiga kalinya.
Pada tahap ini, kalau menghendaki warna dan motif tertentu dari kertas
daur ulang yang akan dihasilkan, bisa ditambahkan bahan pewarna dan
bahan campuran lainnya, seperti serat jahe, serat pelepah atau daun
pisang yang kering, maupun jenis bahan lainnya. Untuk bahan campuran,
sebaiknya diblender lebih dahulu dan diambil seratnya.
Tahap 5
Pada
tahap ini dilakukan proses mencetak lembaran kertas daur ulang. Untuk
menghasilkan kertas daur ulang yang rata dan berkualitas, sebaiknya bak
cetak yang berisi campuran bubur kertas, air, lem, pewarna, dan
bahan-bahan tambahan lainnya diaduk sampai rata, baru kemudian screen
cetakan dimasukkan ke dalam bak cetak. Secara perlahan-lahan screen yang
telah berisi bubur kertas diangkat dan dibiarkan sesaat agar air
menetes. Selanjutnya, screen yang berisi bubur kertas diletakkan atau
dilekatkan pada alas cetak secara terbalik. Setelah itu dilakukan
pengeringan atau penghisapan air dengan menggunakan spon busa. Setelah
cukup kering, secara perlahan-lahan screen diangkat. Apabila dirasakan
ada kerusakan pada saat mengangkat screen, lembaran cetakan yang masih
basah tersebut dapat ditekan lagi dengan menggunakan spon busa.
Tahap 6
Lembaran-lembaran
kertas yang telah dicetak di atas alas cetak, kemudian dijemur.
Penjemuran bisa dilakukan dengan cara diangin-anginkan ditempat yang
teduh ataupun dijemur di bawah terik matahari. Penjemuran dapat pula
dilakukan dengan menggunakan mesin oven. Dari pengalaman, tidak terlihat
perbedaan yang menyolok pada hasil lembaran kertas daur ulang yang
dijemur dengan dua cara tersebut. Apalagi kalau permintaan atau pesanan
kertas cukup mendesak, tidak perlu takut untuk menjemur langsung di
bawah terik matahari. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar