Daur
Ulang Limbah Organik
Di negara-negara yang telah maju, seperti di Eropa, melakukan daur
ulang (recycling) limbah organik sudah merupakan kebiasaan yang telah
dilakukan sejak lama. Begitu pula di negara-negara Asia yang maju,
misalnya Jepang. Di Indonesia, meskipun masih secara sederhana atau
tradisional, daur ulang limbah organik juga sudah sering dilakukan.
Contohnya adalah pemulungan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga
yang kemudian dijadikan kompos. Daur ulang mempunyai potensi yang besar
untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan, dan tempat pembuangan akhir
sampah. Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan
secara langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara
langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas
dapat dijadikan makanan ternak. Bahkan di Australia, kertas-kertas yang
merupakan sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk makanan kuda,
biri-biri, dan sapi. Melaui daur ulang, limbah organik dapat juga
dimanfaatkan. Hal ini ber arti pemanfaatan secara tidak langsung.
Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas (gas bio)
dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat
tentang ketiga proses tersebut.
a. Pembuatan Pupuk
Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian
bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui
fermentasi. Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain,
serta kotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan
dalam pembuatan kompos di kenal sebagai eff ective microorganism (EM). EM
terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik
tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil
fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur
pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman). Kompos
digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil
panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya memiliki harga
jual yang lebih mahal. Dengan memanfaatkan pupuk organik, di
samping menanggulangi limbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.
b. Pembuatan Biogas
(gas bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik
yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam
keadaan tertutup (tanpa oksigen), dilakukan oleh bakteri Metalothrypus
methanica. Bahan bakunya adalah kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau
campuran keduanya. Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah organik dan
air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan
disimpan di dalam tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua
minggu.
c. Daur Ulang Kertas
Daur ulang kertas-kertas dari sampah rumah tangga,
kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas
yang dapat dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau
aneka kerajinan yang lain.
MEDAN, 24/1 KERAJINAN DAUR ULANG. Dewi
(20) membuat aksesoris dan souvenir dari bahan daur ulang kertas di Jalan
Tanjung Sari Medan, Sabtu (23/1). Para perajin itu mampu menghasilkan 200
aksesoris dan souvenir setiap harinya. Aksesoris dan souvenir dari bahan baku
daur ulang kertas tersebut dijual dengan harga Rp.2000 per buah.FOTO
ANTARA/Risky Cahyadi/pd/10.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar