"Proses Daur Ulang Limbah Kaca"
Proses daur ulang kaca pada
dasarnya melibatkan proses daur ulang pengumpulan bahan
daur ulang, penyortiran dan mengolahnya menjadi bahan baku dan produk baru yang
menggunakan bahan baku daur ulang.
Namun demikian, ada beberapa
variasi dari proses daur ulang tergantung bahan yang didaur ulang. Berikut
adalah fakta-fakta lebih lanjut tentang proses daur ulang kaca setelah sampah
kaca dikumpulkan.
1.
Penyortiran
Sampah kaca terlebih dahulu
dikelompokkan berdasarkan warnanya. Hal ini karena bahan kimia yang berbeda
harus ditambahkan ke sampah kaca yang berbeda warnanya untuk menghasilkan kaca
daur ulang dengan warna yang diinginkan.
2.
Pengolahan:
Memproduksi Cullet
Setelah tahap penyortiran, tahap
selanjutnya dalam proses daur ulang kaca adalah penghancuran kaca limbah
menjadi potongan-potongan kecil. potongan-potongan kaca Ini kemudian ditumbuk
halus menghasilkan bubuk kaca yang disebut sebagai cullet.
3.
Pengolahan:
Menghilangkan Kontaminan
Tahap berikutnya dalam proses
daur ulang kaca adalah memisahkan kontaminan dari cullet. Cullet tersebut
dilewatkan melalui medan magnet, di mana kontaminan logam seperti tutup botol
dikeluarkan dari kaca. Kontaminan lainnya seperti kertas dan plastik dari label
botol diambil secara manual atau melalui proses otomatis. Kontaminan keramik
dan pyrex (kaca tahan panas) dihilangkan dari cullet melalui proses yang
dikenal sebagai fine-sizing. Cullet yang telah ditumbuk halus dilewatkan
melalui beberapa ayakan, memisahkannya dari residu keramik. Jika ada kontaminan
keramik yang lolos melewati ayakan bersama dengan cullet, kualitas dari kaca
daur ulang akan terpengaruh. Kontaminan keramik di kaca dapat menyebabkan cacat
struktural.
4.
Pengolahan:
Membuat Kaca Daur Ulang
Cullet tersebut kemudian
dilelehkan. Cullet tersebut kemudian dapat digunakan dalam pembuatan produk
kaca daur ulang seperti wadah kaca baru, botol dll.
5.
Pengolahan:
Decolorizing dan Pencelupan (Dyeing)
Untuk memproduksi kaca daur
ulang yang diinginkan, kaca daur ulang harus menjalani proses decolorizing
dalam proses daur ulang kaca, diikuti dengan pencelupan.
Langkah pertama dalam proses
decolorizing meliputi oksidasi cullet dalam keadaan meleleh.Untuk kaca hijau,
proses oksidasi mengubah warna kaca hijau tua/gelap menjadi hijau kekuningan.
Zat kimia yang dikenal sebagai mangan oksida kemudian dicampur dengan cullet
untuk menjadikannya keabu-abuan. Warna abu-abu biasanya digunakan sebagai warna
dasar yang penambahan pewarna atau agen lainnya yang ditambahkan untuk membuat
kaca berbagai warna.Untuk kaca berwarna cokelat atau kuning (amber), seng
oksida ditambahkan bukan untuk mengoksidasi cullet kaca cokelat menjadi cullet
biru atau hijau, tergantung pada jumlah seng oksida ditambahkan dan tingkat
intesitas warna coklat atau kuning kaca yang didaur ulang.Untuk kaca daur ulang
bening, erbium oksida dan mangan oksida ditambahkan ke cullet untuk membantu
menjernihkan semua warna dari cullet.Beberapa pewarna yang paling umum
digunakan untuk pewarnaan kaca daur ulang termasuk boraks, kalium permanganat,
seng oksida, erbium oksida, kobalt karbonat, neodymium oksida, dan titanium
dioksida.
6.
Pengolahan:
Membuat produk kaca daur ulang
Pada tahap terakhir dari proses
daur ulang kaca, kaca daur ulang baik berwarna ataupun bening, kemudian
dibentuk menjadi berbagai produk dan dijual di pasar.Hal yang menarik tentang
proses daur ulang kaca adalah bahwa kaca dapat didaur ulang sebanyak yang
diperlukan, tanpa penurunan kualitas.
Hasil Daur Ulang Limbah Kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar